Dalam pengantarnya yang diberi judul Implementasi Peran Dosen Dalam Bidang Kemahasiswaan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsri menyampaikan bahwa acara ini digagas setelah mengadakan evaluasi dalam proses pembinaan mahasiswa. Pembinaan mahasiswa yang  dilakukan beberapa waktu yang lalu tidak gagal, tetapi belum optimal. 

“Kita harus bersama – sama melakukan itu karena merekalah ujung tombak mengangkat nama Universitas Sriwijaya baik di kancah regional, nasional, maupun internasional. Tanpa kebersamaan dalam membangun ini rasanya tidak akan berhasil, tidak akan optimal seperti yang kita harapkan,” ujarnya.

Prof. Radiyati berharap para dosen peserta dapat berdiskusi semaksimal mungkin supaya mahasiswa terberdaya tidak hanya mencetak prestasi saja, tetapi mahasiswa juga mempunyai kepribadian yang tetap dan punya motivasi.

“Mari kita bersama-sama memberikan sesuatu yang lebih. Mari kita dorong, kita berikan yang terbaik kepada mahasiswa sebagai calon generasi Indonesia yang pada akhirnya menjadi pengganti kita ke depan sehingga dalam proses bagaimana mereka bisa menempa diri, berjuang dengan optimal, menampilkan sisi terbaik dari seorang mahasiswa untuk menjadi leader dan potensi – potensi tertentu yang ada pada dirinya sehingga pada saatnya nanti mereka siap menggantikan kita semua sebagai generasi pengganti. Bukan generasi ecek – ecek yang tidak siap, tidak mumpuni untuk duduk di tempat yang Bapak Ibu duduki sekarang. Saya berharap Bapak Ibu mencetak generasi – generasi ke depan dengan berbagai upaya yang akan kita lakukan,” ujar Prof. Radiati kepada para dosen peserta.

Prof. Radiyati memberikan ilustrasi suatu kemenangan club sepak bola yang dilatih oleh Sin Tae Yong yang berkolaborasi antara pelatih, pemain, dan didukung oleh masyarakat Indonesia. Ia menggambarkan pencetak gol ”cantik” sehingga mendapatkan kemenangan dan semuanya gembira.  “Itu adalah satu hal yang kita ikut bahagia begitu juga dengan prestasi mahasiswa kita ikut bahagia, ikut senang ikut bangga. Di situ ada banyak peran (ada pelatih, ada pemain, dan manajer tim. Red). Saya ingin menciptakan Sin Tae Yong – Sin Tae Yong muda di Universitas Sriwijaya. Bapak Ibu adalah Sin Tae Yong – Sin Tae Yong dan kami adalah manajer tim. Apapun bentuknya saya berharap Bapak Ibu dapat menciptakan Marcelino – Marcelino muda di luar sana. Hari ini saya ingin menggugah bahwa Anda bisa menjadi Sin Tae Yong. Kenapa tidak saya butuh Sin Tae Yong,” tegasnya.

Dua orang nara sumber yang di hadirkan pada pelatihan itu adalah Suherman, S. Si., M. Sc., Ph. D., Pembina Kemahasiswaan Universitas Gajah Mada,  (Reviewer PKM Nasional) dengan materinya berjudul Persiapan Pendampingan, Proposal Berkualitas Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025 dan Dr. Ir. Miftahush Haq, S. Pt., IPP memberikan materi berjudul Persiapan PPK Ormawa 2025. (Yo – Humas)