>
Selamat Datang di Universitas Sriwijaya
Bahasa :
logo

Sertifikasi BNSP Kepala Lab dan PLP di TUK Mandiri FMIPA Unsri

Dalam rangka sertifikasi Kepala Lab dan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Sriwijaya (Unsri) menggelar pelatihan uji kompetensi bersertifikat BNSP yang diikuti oleh Kepala laboratorium di lingkungan FMIPA sebanyak 16 orang, manajer mutu satu orang dan Dekan FMIPA Unsri. Selain itu pelatihan ini diikuti juga oleh peserta yang berasal dari BBLK Palembang, PDAM Tirta Musi Palembang, DLH Palembang, PLP dari Universitas Haluoleo Kendari, UPTD LH kab Asahan, dan PDAM Tirta Mayang Jambi. Sementara Asesor sebanyak 7 orang, salah satunya mrpk PLP FMIPA Unsri.

Kegiatan pelatihan dibuka oleh Rektor Unsri Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. IPU. ASEAN Eng di  Hotel Zuri Palembang, Senin (29/5/2023) 

Sebagai informasi, agenda pelatihan dan sertifikasi disampaikan oleh Dekan FMIPA Prof Hermansyah, SSi.,MDi., PhD. 

Pada kesempatan itu, Dekan FMIPA menerangkan bahwa pelatihan PLP berbasis kompetensi dengan skema volumetri uv-vis dan K3 laboratorium dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Mei di Fakultas MIPA lantai 3. Kemudian pelatihan kepala laboratorium berbasis kompetensi dilaksanakan pada tanggal 29 hingga 30 Mei 2023. "Sedangkan pelaksanaan uji kompetensi untuk kepala laboratorium, manajer teknis, manajer mutu dan penyelia laboratorium dilaksanakan di Tempat Ujian Ko (TUK) Mandiri FMIPA, tepatnya di laboratorium  kimia analisa dan instrumentasi. Pengujian dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2023 dan dilanjutkan dengan sertifikasi kompetensi PLP dan laboran pada tanggal 1 Juni 2023," Terangnya. 

Lebih lanjut Dekan FMIPA menerangkan bahwa kebijakan merdeka belajar, kampus merdeka menyebabkan tuntutan terhadap SDM Perguruan Tinggi menjadi lebih berat karena SDM Perguruan Tinggi dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan kurikulum yang lebih sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan industri, sekaligus dapat membangun jejaring yang lebih luas dengan dunia kerja dan industri, dan lembaga-lembaga lain di luar Perguruan Tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri. SDM Perguruan Tinggi juga dituntut mampu berkomunikasi dengan baik guna menjalin kerjasama dalam sistem pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya. Berdasarkan data dari Global Competitiveness Report untuk Indonesia, aspek yang dipandang masih lemah dan perlu ditingkatkan adalah pelatihan dan pendidikan tinggi serta inovasi. 

“Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan bahwa dosen dan tendik mempunyai keterampilan dan kemampuan yang mumpuni dan sesuai standar kerja yang ditetapkan. Sertifikat kompetensi yang dimiliki oleh dosen dan tendik menunjukkan bukti pengakuan tertulis atas kompetensi yang dikuasai. Sertifikat kompetensi dapat memastikan bahwa pemegang setifikat terjamin kredibilitasnya dalam melakukan suatu pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya”. Pungkasnya. (Ara)