>
Selamat Datang di Universitas Sriwijaya
Bahasa :
logo

Kuliah Umum Puan Maharani, Rektor Sampaikan Rencana Unsri ke Depan

Puan Maharani ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi, S.Sos. memberikan kuliah umum untuk mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) dengan tema Cinta Tanah Air dan Sayang Sesama Anak Bangsa. Kuliah disampaikan di Gedung Aula Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya kampus Indralaya, Sabtu (4/3/2023). 

Dalam sambutannya Rektor menyampaikan beberapa rencana Unsri ke depan diantaranya menyampaikan bahwa Unsri sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum akan terus berbenah untuk menjadi perguruan tinggi bertarap internasional. Unsri akan berkembang menjadi PTN BH dan menjadi perguruan tinggi ternama. “Oleh karena itu kita mempercepat pembangunan untuk mengejar supaya kita betul-betul menjadi kampus yang nyaman dengan semboyan Green Agro Eco Edu Wisata Kampus,” terangnya.

Ia menyampaikan akan membangun gedung-gedung 10 fakultas yang berstandar internasional dan dilengkapi dengan IT agar mahasiswa bisa berkuliah dengan tenang dan nyaman. Pada acara itu juga Rektor tayangkan gambar-gambar gedung yang sudah siap akan dibangun, yaitu Fakultas Ekonomi, Fisip, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik. “Ini tidak lain bertujuan agar anak-anak kita calon-calon pemimpin bangsa di masa mendatang betul-betul dapat mengenyam pendidikan yang sebenarnya di Universitas Sriwijaya. Kita juga membangun masjid An-Nabawi yang sudah hampir selesai dan kami mengucapkan beribu terima kasih kepada ketua DPRD yang telah memberikan sumbangan lampu kristal dan mi’rob masjid kita. kita doakan mudah-mudahan Ibu Ketua nanti bisa menyumbang lebih banyak lagi,” selorohnya.

Selain itu juga menyampaikan perihal pembangunan Taman Firdaus yang tadinya sebagai embung untuk mengatasi karhutla di Kabupaten Ogan Ilir dan di Unsri, tetapi karena di Unsri memiliki banyak ahli sehingga menjadi laboratorium pertanian, perikanan, dan kelautan sekaligus sebagai tempat wisata keluarga besar Universitas Sriwijaya di dalam kampus.

“Kami laporkan kepada Ibu Ketua DPR Republik Indonesia, saat ini pembangunan seluruh embung ini dibantu oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi serta Kementerian PUPR. Anak-anak kita sudah tidak sabar lagi untuk menikmati ini. sekarang baru sampai 70 persen saja, sore-sore sudah rame betul. Apalagi ada sunset di sana. Saya yakin insya Allah melalui Ibu Ketua kami memesankan dari anak-anak kita semua untuk menyelesaikan ini agar mereka bisa lebih cepat lagi menikmatinya,” kata Rektor.

Dalam orasinya Puan Maharani mengatakan bahwa Unsri sebagai kampus yang memegang nama besar Kerajaan Sriwijaya bukan saja Unsri sebagai kampus besar yang menghasilkan banyak petinggi-petinggi yang ada di Indonesia, namun juga mempunyai wilayah luas dan mempunyai banyak potensi untuk berkembang lebih maju.”Seperti yang disampaikan oleh Pak Rektor saya sudah membayangkan Unsri ke depan akan menjadi satu universitas yang sangat membanggakan dan yang pasti modern, ini yang paling penting. Universitas itu bukan hanya mendidik calon-calon pemimpin bangsa, tetapi juga harus memberikan wawasan yang luas kepada anak didiknya bagaimana mereka kemudian bisa bergaul, bisa berteman, bisa mendapatkan pendidikan dengan wawasan yang luas. Jadi bukan hanya teks book saja, tapi bagaimana mereka itu kemudian menjadi anak-anak bangsa calon-calon pemimpin bangsa yang memang mempunyai pendidikan yang baik, cinta tanah air, dan cinta bangsa dan Negara. Karenanya memang pendidikan dengan mencintai Indonesia itu merupakan satu hal yang tidak bisa terpisahkan. Di sinilah Kawah Candradimuka, awal bagi kehidupan kalian untuk menuju apa yang kalian cita-citakan ke depan. Saya meyakini Universitas Sriwijaya ini merupakan salah satu universitas yang saat ini dan kedepannya akan menjadi universitas yang memang akan membanggakan bagi Indonesia.

Nama Sriwijaya sudah lama menjadi sumber kebanggaan dan menjadi bukti kejayaan Indonesia di masa lampau. Kerajaan Sriwijaya pada masanya sudah menjadi pusat gravitasi perdagangan, ekonomi, ilmu pengetahuan, serta kebudayaan. 

Saya bangga menjadi bagian dari orang yang punya darah Sriwijaya datang ke Palembang ini seperti balik kampung. Tadi saya tanya kepada Pak Rektor, Pak Rektor murid-muridnya di sini sebagian besar itu orang Sumbaksel? Oh nggak Bu banyak juga orang yang lain-lain juga kuliah di sini. Dari Papua, dari Sulawesi,” kata Ketua DPR-RI ini menirukan. Lantas bertanya kepada para mahasiswa yang hadir 
“Ada nggak dari Sulawesi, dari Jawa Tengah? Ternyata dari Bali banyak juga".
Jadi Universitas Sriwijaya ini tempat berkumpulnya keberagaman. Keberagaman Indonesia itu tercermin juga ternyata di Universitas Sriwijaya. Keberagaman atau Bhineka Tunggal Ika merupakan satu kesatuan yang tidak bisa kita pisahkan dari Indonesia. Para Founding Fathers kita sudah meninggalkan satu semboyan yang sampai saat ini menjadi pegangan bagi kita semua, yaitu Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda, tetapi tetap satu. Tidak mungkin kalau kita tidak bertoleransi dan kemudian memegang apa yang menjadi semboyan kita Bhineka Tunggal Ika kita semua bisa berkumpul bersama dalam satu gedung. 

Ini merupakan satu hal yang tetap harus kita jaga, kita implementasikan, kita buktikan dalam kehidupan kita sehari-hari bahwa walaupun berbeda-beda kita tetap satu. Kita adalah keluarga Indonesia kita adalah Bangsa Indonesia yang harus selalu cinta tanah air,” terangnya.

Untuk itu menurutnya kita tidak bisa hanya berdiam diri, tetapi harus bersama-sama melaksanakan  apa yang menjadi cita-cita Founding Fathers saat memerdekakan Indonesia.

Usai memberi quis dan memberikan hadiah kepada mahasiswa ia menyampaikan bahwa yang ia tanyakan bukan ujian melainkan hanya supaya saling gembira kompak kemudian mencerminkan kebhinekaan. “Biarpun berbeda-beda dari mana saja tadi yang temennya di Papua nggak bisa yang di depan sini walaupun bukan dari Papua ikut ngebantuin supaya temannya dari Papua bisa jawab. Inilah salah satu kekompakan dan gotong royong, saling sayang, saling menghargai, dan bertoleransi. Kita itu satu keluarga orang Indonesia. 

Cita-cita yang tadi sudah disampaikan oleh Pak Rektor tentu saja akan menjadi satu universitas yang akan menumbuhkan pemimpin bangsa. Pak Rektor mengatakan Bu tolong saya dibantu supaya Taman Firdaus dan lain-lain itu segera bisa selesai. Nanti setelah pulang akan saya sampaikan hal ini kepada Kemendikbud Pak Nadim untuk segera diselesaikan,” katanya. (Yo)