Wisuda Unsri ke-164 Sesi Dua Diisi Dengan Kuliah Motivasi oleh Prof. Akhmaloka, Ph.D.
22 Oct 2023
Prof. Akhmaloka, Ph.D. memberi kuliah umum kepada para wisudawan pada acara wisuda ke-164 sesi dua. Kuliah dengan judul Tantangan Intelektual Muda dalam Menghadapi Era Digital dan Global (Revolusi Industri 4) disampaikan di Gedung Auditorium Universitas Sriwijaya (Unsri) kampus Indralaya, Rabu (15/2/2023).
Prof. Akhmaloka mengatakan, bahwa kehidupan manusia terus berubah dari revolusi industri (1.0), Revolusi Industri (2.0), Revolusi Industri (3.0), serta Revolusi Industri (4.0) tahun 2000 sampai dengan sekarang.
Peran perguruan tinggi di masyarakat terus menerus mengalami perubahan seiring perubahan dan tantangan yang ada pada zamannya. Ia mengatakan, saat ini kita sedang menghadapi tantangan revolusi industri keempat dimana banyak pekerjaan yang digantikan oleh mesin dan akan memasuki revolusi industri ke lima.
“Dengan kemajuan teknologi itu pekerjaan bisa diganti oleh mesin. Keadaan ini menggambarkan lebih dari sepertiga dari jumlah pekerja harus ditinggalkan. Jadi ekonominya meningkat, tetapi pengangguran akan bermunculan, maka perguruan tinggi bekerjasama dengan pemerintah dan industri dituntut untuk mampu bersama-sama mempersiapkan pembelajaran sepanjang hayat (Lifelong leaner), yaitu individu-idividu yang memiliki motivasi kuat untuk terus belajar. Jadi adik-adik para wisudawan pesen saya ke depan harus jadi livelong leaner,” katanya.
Menurutnya belajar sepanjang hayat adalah elemen esensial untuk sukses di era revolusi industri keempat. “Kita tidak tahu perkembangan apa yang akan terjadi besok. Kita tidak tahu tantangan apa yang akan kita hadapi, maka perguruan tinggi harus mempersiapkan individu-individu yang harus terus belajar dan menjadi seorang sarjana plus. Saat ini perguruan tinggi dituntut untuk mampu mencetak sarjana plus, yaitu seorang scholar atau cendekia yang tidak hanya menguasai keilmuan, namun juga memiliki karakter profesional.
Kurikulum Perguruan tinggi semestinya didesain untuk menghasilkan Lifelong leaner, pembelajar sepanjang hayat serta memasukkan 10 ketrampilan yang dibutuhkan ke depan. Konon Ketrampilan yang akan digunakan ke depan compleks problem solving, critical tinking, creativity, people management coordinating with others, emotional intelligence, judgement and decision making, service orientation, negotiation cognitive flexibility. Jadi Tidak cukup dengan kecerdasan dengan logika kita, tetapi kognitif yang fleksibel.
Tantangan terbesar dari revolusi industri keempat adalah tantangan di bidang teknologi khususnya automation, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang sekarang semakin tergerus.
Saat ini banyak kritik terhadap perkembangan automation dimana keberadaan manusia akan digantikan dengan mesin. Kecemasan-kecemasan mengenai nilai-nilai kemanusiaan mulai disuarakan.
Saya lebih cemas kalau manusia-manusia itu berfikirnya seperti komputer. Saya selalu katakan di ITB, kemajuan teknologi itu seperti ekponensia sedangkan nilai-nilai etika di masyarakat tidak bisa berjalan dengan baik tidak secepat kemajuan dia semakin lama semakin turun. Lantas siapa yang mampu menggaet teknologi hari ini dan ke depan. Kemajuan teknologi aktivisual intelligence perlu digaet dengan nilai-nilai kemanusiaan atau etika.
Para wisudawan yang saya banggakan. Indonesia di masa depan tidak sama dengan Indonesia di masa lalu yang kita anggap sebagai negara yang melimpah dengan sumber daya alam. Saat ini bukan sumber daya alam, tapi SDM yang diperlukan. Indonesia membutuhkan SDM tangguh dengan iptek yang telah anda pelajari selama mengikuti pendidikan di Universitas Sriwijaya ini disertai dengan motivasi kuat untuk menjadi lifelong leaner serta semangat untuk menjadi job creator.
Saya percaya adik-adik akan mampu membangun Indonesia yang lebih sejahtera dan beradap. Pesan saya untuk para wisudawan akhir dari satu tahapan kehidupan adalah awal dari tahapan lain yang lebih besar. Saya ingin mengingatkan bahwa Indonesia menunggu karya inovatif dari saudara-saudara para wisudawan, sarjana baru untuk bangkit menjadi bangsa besar dalam aktifitas adik-adik dimasyarakat nanti. Jangan lupa untuk selalu mengedepankan karakter kerja tuntas dan kerja ikhlas dalam diri pribadi serta lingkungan aktifitas di lingkungan pekerjaan adik-adik sekalian. Di samping itu tunjukkan pada dunia bahwa alumni Universitas Sriwijaya selain cardas dan berilmu juga memiliki enam nilai utama, yaitu spiritualitas, integritas, profesional, dan inovatif unggul, berpola pikir global, dan memiliki tanggung jawab sosial.
Akhirnya marilah kita bulatkan tekat dan teguhkan niat untuk secara bersama-sama selalu bahu membahu dalam memperkokoh institusi ini sehingga mampu berkontribusi maksimal dalam proses pendidikan mencerdaskan seluruh anak bangsa serta dalam proses pembangunan bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai ini,” tutupnya. (Yo)