>
Selamat Datang di Universitas Sriwijaya
Bahasa :
logo

Fisip Melepas 251 Alumni Pada Yudisium Periode Februari 2023

Periode Februari 2023 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sriwijaya (Unsri) meyudisium 251 orang alumni, 92 orang diantaranya lulus berpredikat Dengan Pujian, 22 orang alumni berhasil meraih IPK 4,00. Acara Yudisium ini digelar di Gedung Aula Fakultas Ekonomi Unsri kampus Indralaya, Kamis (9/2/2023).

Para alumni yang diyudisium merupakan alumni Program Doktor Administrasi Publik 1 orang, Magister Administrasi Publik dan Magister Sosiologi 43 orang, SI Program Studi Ilmu Administrasi Publik 23 orang, S1 Sosiologi 43 orang, Program Studi Ilmu Komunkasi 90 orang, Program Studi Hubungan Internasional 51 orang.

Dekan Fisip, Prof. Afitri, M.Si menyampaikan bahwa peran dosen sangat penting dalam mendidik mahasiswa, tetapi menurutnya peran para alumnilah yang akan memberikan karakter untuk bisa bersaing menggapai sukses. “Kami hanya bisa berpesan bahwa para alumni baru ini nanti akan sukses dengan beberapa hal pertama pegang teguh kejujuran dan kepercayaan karena inilah kunci dari keberhasilan dimanapun kita berkarier. Kejujuran dan kepercayaan ini adalah pilar dasar kesuksesan seseorang. Kedua kembangkan kebersamaan dan kembangkan juga kekeluargaan, karena dengan kebersamaan kita akan banyak kawan banyak mitra dengan banyak mitra dan banyak kawan maka akan banyak rezeki. Kita yakin dengan anak-anak kita yang sudah mendapatkan karakter itu. Ketiga jangan lupa untuk mengembangkan keluwesan dan keuletan menuju keunggulan karena dengan keluwesan dan keuletan inilah kunci keberhasilan,” pesan Dekan.

Ketua LP3MP, Prof. Dr. Rujito Agus Suwignyo yang menyampaikan kata sambutannya atas nama Rektor mengatakan bahwa ia juga merupakan keluarga besar Fisip karena pernah menjabat sebagai Dekan Fisip selama 6 bulan dan pernah menandatangai ijazah Alumni Fisip.

Lebih lanjut ia berpesan untuk para alumni yang lulus dengan pujian bahwa predikat dengan pujian berkorelasi langsung dengan bagaimana sesudah menjadi alumni. Menurutnya keberhasilan itu 75 persen ditentukan oleh soft skill dan 25 persen hard skill. “Keberhasilan dalam mendapatkan pekerjaan dalam kehidupan lebih ditentukan dengan kematangan soft skill. Jadi jangan nanti terlalu membanggakan diri karena saya sudah Dengan Pujian, maka kemudian berperilaku yang soft skillsnya tidak mendukung. Jadi harapan saya kalau hard skill Dengan Pujian ya sofskilnya juga dengan pujian,” harapnya.

Ia menyampaikan ucapan selamat berjuang menempuh realita kehidupan di luar. “Mungkin sekarang bersandingan bersama dengan sesama alumni baru, tetapi di luar sana akan bersaing tidak hanya dengan teman yang sekarang akan wisuda, tetapi dengan fakultas lain dan universitas lain. Ada 4 ribu perguruan tinggi di Indonesia dan ada tiga puluh ribuan program studi yang semuanya akan bersaing mendapatkan pekerjaan. Terkait dengan itu mohon nanti alumni yang sudah lulus, dalam kepentingan itu ada yang disebut dengan indikator kinerja utama salah satunya dalam indikator kinerja utama adalah berapa lama alumni mendapatkan pekerjaan dan berapa gajinya. Itu yang menjadi target kita. Selama ini Unsri rata-rata lulusannya mendapatkan pekerjaan kurang dari 6 bulan dan mendapat gaji 1,2 kali UMP yang kemudian menjadi indikator kinerja utama perguruan tinggi. Selama ini 30-47 persen alumni Unsri mendapatkan pekerjaan kurang dari 6 bulan dan gajinya 1,2 kali UMP. Jadi kami mohon nanti kalau ada UPT Karier Development Center mengadakan survey, kalau di survei berikan informasi yang benar kalaupun mendapatkan pekerjaan lebih dari 6 bulan ya sampaikan saja. Kami yang ada di sini akan berdoa selalu semoga alumni baru cepat mendapat kerja dengan gaji yang tinggi,” ucapnya.

Pada kesempatan itu Prof Rujito menginformasikan kepada para alumni dan wali alumni bahwa tahun ini Unsri sedang dalam masa transisi karena sedang mengusulkan perubahan pengelolaan perguruan tinggi dari PTN BLU menjadi PTN Badan Hukum. “Jadi kita sedang melakukan transformasi yang sangat prinsip dalam kaitan dengan pengelolaan perguruan tinggi, Unsri. Sekarang kita sedang menyusun dokumen sedang dievaluasi oleh kementerian untuk kemudian tahun ini akan menjadi perguruan tinggi badan hukum sama seperti UI, IPB, ITB,  yang sudah berbadan hukum. 

Dengan Unsri berbadan hukum tidak usah khawatir Bapak Ibu yang anaknya akan kuliah di Unsri karena dengan PTNBH Unsri tidak diperkenankan atau Rektor akan tanda tangan fakta integritas dengan menteri tidak akan menaikkan UKT. Jadi UKT tidak boleh naik. Itu prinsip utama yang harus ditandatangani Rektor. 

Hal yang positif bagi kita kalau menjadi PTNBH adalah kita bisa buka program studi bisa menutup program studi sendiri tidak harus mengusulkan ke Jakarta jadi dianggap kalau sudah PTN BH kita sudah dewasa sudah diberi otonomi penuh pada segi keuangan maupun dari segi akademik sehingga kalau mau buka program studi tidak perlu lagi mengusulkan ke Jakarta tinggal dibahas di internal, kalau sudah disetujui senat akademik kemudian bisa dibuka dengan sendirinya. 

Tentu ini perlu perjuangan karena tahun ini target dari kementerian ada tiga perguruan tinggi yang akan menjadi PTNBH Unsri, UNJ, dan Udayana. Di tiga perguruan tinggi itu akan diajukan oleh Kenmendikbud untuk menjadi perguruan tinggi berbadan hukum,”terang Prof. Rujito. (Yo)