>
Selamat Datang di Universitas Sriwijaya
Bahasa :
logo

Dekan FP Melepas 80 Sarjana Pada Periode Oktober 2023

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof. Dr. Ir. A. Muslim, M. Agr. meyudisium dan melepas 1 orang sarjana Program Doktor, 1 orang sarjana Program Magister, dan 78 sarjana (S1) pada pelepasan sarjana periode Oktober 2023. Pelepasan dilaksanakan di Fakultas Pertanian Unsri kampus Indralaya, Kamis (12/10/2023).

Pada kesempatan ini Dekan menyampaikan bahwa biasanya Fakultas Pertanian melepas lebih dari 100 alumni baru. Periode Agustus lalu melepas lebih dari 300 orang alumni. Di periode ini hanya 80. “Kenapa seperti ini karena program di Fakultas Pertanian Unsri tidak mengizinkan mahasiswa berlama-lama, masa studinya dipercepat. Sebagian besar mahasiswa menamatkan studinya maksimal hanya 4 tahun. Ini hanya sebagian kecil yang lebih dari 4 tahun. Karena kualitas pengajarnya hebat-hebat. Lebih dari 70 persen pengajarnya  mempunyai gelar doctor. Prestasi mahasiswanya juga luar biasa,” kata Dekan. 

Dekan menyarankan agar para alumni dapat menanamkan rasa bangga sebagai alumni Fakultas Pertanian Unsri, karena tidak ada perbedaan dengan alumni dari fakultas lainnya.  “Kalian mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi orang besar, untuk menjadi presiden pun kalian bisa. Jadi jangan takut. Saya tujuh tahun di Jepang ternyata orang Jepang juga biasa-biasa saja kenapa karena kita juga mempunyai kompetensi tinggi. Oleh karena itu tingkatkan kompetensi kalian bila perlu melebihi orang lain,” sarannya menekankan. 
Selain itu Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr. menyampaikan bahwa lima program studi, yaitu Program Studi Agronomi, Ilmu Tanah, Proteksi Tanaman, Agribisnis, dan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Unsri sudah terakreditasi internasional. “Lima puluh persen program sarjana terakreditasi internasional. Ke depan lima prodi lagi akan kita ajukan terakreditasi internasional, karena semuanya terakreditasi unggul dan insyaallah bisa menyusul prodi - prodi yang sudah terakreditasi saat ini. 
Dengan unggul secara global ke depan kita harus sudah mulai menginisiasi pendirian prodi internasional, sehingga mahasiswa asing lebih banyak datang ke Fakultas Pertanian Unsri belajar bersama sharing bersama sehingga setara dengan alumni - alumni perguruan tinggi luar negeri. 

Saat ini kita juga mencanangkan seluruh prodi mempunyai pengajar asing proffessor asing paling tidak satu prodi satu pengajar,” ujarnya.

Sejalan dengan yang di sampaikan Dekan, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Ir. Zainuddin Nawawi, Ph.D. IPU. mengatakan bahwa sarjana pertanian kalau mau beradaptasi dengan kebutuhan dunia mempunyai kesempatan yang lebih luas dari sarjana teknik ataupun sarjana kedokteran. Sarjana pertanian mempunyai tanggung jawab lebih berat dari sarjana kedokteran karena satu kali fase pertanian itu gagal kelaparan bukan satu orang, tapi satu kampung. “Jadi jangan berkecil hati. Tantangannya sekarang bagaimana. Cina tidak hanya masuk ke negara Indonesia saja tenaga kerjanya, tetapi masuk juga ke Arab Saudi merubah gurun, berinvestasi besar - besaran dengan teknologi sehingga Arab sekarang sebagai pengekspor sayur dan buah – buahan.

Kalau saudara - saudara rajin lihat petani - petani muda, akibat covid banyak orang berinovasi. Sekarang bimbingan disertasi dengan saya juga begitu, bagaimana mengendalikan nutrisi bagaimana mengendlikan temperature dengan hal - hal lain yang berhubungan dengan pertumbuhan dan kesehatan tanaman termasuk untuk proteksi hama, sampai kepada kualitas. Ini perlu saya sampaikan karena tidak terbatas pada ilmu pokoknya. 

Sudah S1 pertanian kalau mau langsung kerja mestinya ditambah belajarnya dengan membuka diri untuk beradapasi dengan bidang ilmu yang lain antara lain dengan digitalisasi yang sudah masuk ke semua sektor termasuk di bidang pertanian. Kalau kemarin digital itu sebatas mengukur PH tanah mengukur keasaman tanah, tetapi dengan sprayer pengabutan mestinya sudah melekat ke petani - petani rumahan. Bayangkan kebutuhan yang seharusnya 30 hektar bisa direduksi menjadi hanya satu hektar dengan macam - macam tanaman. Tidak lagi melebar tapi bertingkat. 

Harapan kami terus kembangkan diri jangan berhenti hanya sampai di sini yang sudah doktor, master, sarjana kalau mau banyak duit jangan bekerja, tetapi membuat kerja. Yang paling penting mau mengembangkan diri modal yang sudah dimiliki untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan pasar secara luas. Kalaupun terpaksa beralih, tetapi yang  masih ada kaitan dengan modal yang dimiliki,” sarannya.
Para sarjana yang dilepas merupakan alumni Program Studi Doktor 1 orang, Program Studi Magister Agrobisnis 1 orang. Sarjana Jurusan Budidaya Pertanian Program Studi Agronomi 4 orang, Program Studi Agroekoteknologi 4 orang. Jurusan Tanah Program Studi Ilmu Tanah 5 orang. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi Agribisnis 8 orang. Jurusan Teknologi Pertanian Program Studi Teknik Pertanian 26 orang, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian 11 orang. Jurusan Teknologi dan Industri Pertanian Program Studi Peternakan 2 orang. Jurusan Perikanan Program Studi Budidaya Perairan 10 orang, Program Studi Hasil Perikanan 8 orang. (Yo_Humas)