Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof. Dr. Ir. M. Said, M.Sc. menyerahkan mahasiswa peserta Program Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir yang diterima oleh Wakil Bupati, Ardani SH, MH di Gedung Pertemuan Kantor Bupati Ogan Ilir Sumatera Selatan, Kamis 27 Mei 2021.
Pada PBL yang bertema Membangun Sinergi Lintas Sektoral Menuju Kabupaten Ogan Ilir Bebas Covid-19, Stunting, dan Kesehatan Ibu dan Anak Yang Optimal, seperti yang dilaporkan Mona Lestari, Ketua Pelaksana, mahasiswa peserta PBL merupakan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat smester enam dari tiga program studi sebanyak 333 orang, yakni Program Studi Ilmu Kesehtan Masyarakat 178 orang, Ilmu Kesehatan Lingkungan 76 orang, dan Ilmu Gizi 79 orang.
Peserta PBL akan di tempatkan di 33 desa yang ada di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Indralaya, Kecamatan Indralaya Selatan, dan Kecamatan Indralaya Utara.
Prof. M. Said, mengatakan, kegiatan PBL merupakan kegiatan regular yang dilakukan setiap tahun yang harus dijalankan karena menyangkut peningkatan kompetensi mahasiswa serta lulusanya nanti. “Ini untuk mengetahui bagaimana kesehatan masyarakat yang ada di pedesaan kemudian nanti mahasiswa akan menyusun suatu program. Program tersebut nantinya dapat digunakan untuk membantu steak holders dalam hal ini Dinas Kesehatan dan membantu pihak Puskesmas dalam melaksanakan kesehatan masyarakat.
Kami juga memberikan pesan kepada mahasiswa bahwa kegiatan ini harus diseriusi karena ini merupakan salah satu pelaksanaan Merdeka Belajar. Jadi sekarang ini kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan kegiatan merdeka belajar. Disamping PBL ada lagi magang ini tentunya akan sangat berguna dalam mencari pengalaman. Selama ini dari semester 1-6 kuliah mempelajari teori mempelajari ilmu sekarang menerapkannya,” ujar Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir yang telah mendukung kegiatan PBL.
Sementara itu, Wakil Bupati Ogan Ilir, Ardani SH, MH sangat menyambut baik program ini. Ia mengharapkan jangan hanya untuk tiga kecamatan. “Pak wakil Rektor, kenapa cuma tiga kecamatan? Harapan kami ke depan jangan hanya tiga kecamatan dari 16 kecamatan, 10 jadilah,” ujarnya.
Mardani mengharapakan peserta PBL yang lebih banyak. “Tolong Pak Rektor, apalagi FKM ini sangat perlu. Banyak sekali yang dapat dilakukan di tempat KKN. Angka stanting kita sangat tinggi di atas rata-rata provinsi, di atas rata nasional.
Kami mengharap penuh kepada anak-anak sekalian bagaimana strategi menurunkan stanting. kolaborasikan dengan kades stempat Bapak Ibu Camat tolong koorinasikan baik- baik empat minggu itu waktu yang sangat sempit. Usahakan keberadaan anak-anak kita ini betul-betul maksimal.
Kades harus aktif jangan kades icak-icak dak tahu (pura-pura tidak tahu red). Jadi nanti kordinasikan manfaatkan betul keberadaan anak-anak kita ini stanting kita sangat tinggi. Kalau dibahas di tingkat provinsi sangat malu aku sebenarnya.
Jadi besar sekali kami, pemerintah kabupaten terhadap kehadiran anak-anak kita yang melakukan PBL ini. Belum lagi sosialisasi penanganan masalah ibu dan anak dan hal-hal lainnya yang sangat kami harapkan. Tolong anak-anak PBL ini pikirkan sebaik-baiknya. Perhatikan kondisi desa masing-masing di mana anak-anak ditempatkan. Disamping kesehatan covid, stanting, ibu dan anak, kami juga mengharapkan hal-hal lainnya juga diperhatikan. Harapan kami ke depan jangan hanya tiga kecamatan dari 16 kecamatan 10 jadilah,” pungkasnya.
Hadir pada acara itu Wakil Bupati Ogan Ilir dan jajarannya, camat, lurah, dan kepala desa. Dari Universitas Sriwijaya Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Dekan FKM, Wakil Dekan 2, dan Wakil Dekan 3, beberapa orang dosen dan staf FKM. (Yo)