Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong keterlibatan akademisi dan para ahli khususnya yang tergabung di Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) untuk memanfaatkan inovasi dan teknologi dalam pengembangan food estate di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal tersebut disampaikan saat membuka secara virtual acara Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) HATHI ke-XXXVII, Sabtu (12/12/2020).
Sebagai informasi PIT HATHI ke-XXXVII diselenggarakan di dua lokasi yang terhubung secara virtual yakni di Universitas Gunadarma, Kota Depok dan Universitas Sriwijaya Kota Palembang,
Menteri Basuki mengajak keterlibatan akademisi dan para ahli untuk memanfaatkan Teknologi Informatika dalam pengelolaan sumber daya air irigasi. Penerapan teknologi digital untuk pengelolaan SDA agar lebih terpadu atau Integrated Water Resources Management (IWRM) melalui penggunan Smart Water Management (SWM) atau manajemen air yang cerdas.
Penggunaan SWM dapat memanfaatan teknologi antara lain smart sensor, real time monitoring, cloud services, hingga decision support system secara nirkabel yang digunakan dalam pengelolaan aliran air yang lebih baik mulai dari hulu hingga ke hilir. "Saya kira Universitas Gunadarma leading di Bidang IT. Jadi dapat dimanfaatkan untuk water management-nya di Kalteng. Kedepan kita akan lakukan secara otomatisasi di pintu-pintu airnya, sehingga dapat memanfaatkan keahlian IT di area rawa lebak, karena tidak mungkin 160 hektar dilakukan secara manual," ujar Menteri Basuki.
Selanjutnya Menteri Basuki juga mengajak keterlibatan Universitas Sriwijaya untuk mengimplementasikan pengalamannya dalam pengelolaan tata air rawa di Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin untuk mendukung water management di food estate Provinsi Kalteng.
Ketua HATHI Cabang Sumatera Selatan Ir. Birendrajana, MT. Pada kesempatan itu dirinya mengungkapkan di seluruh Indonesia tersebar ribuan tenaga ahli pengelolaan sumber daya air yang tergabung dan nantinya dapat memberikan kontribusi nyata solusi pengelolaan sumber daya air yang baik untuk mencegah terjadinya banjir dan kekurangan air saat musim kemarau, untuk itu akan melibatkan seluruh pelaku kepentingan termasuk juga dari kalangan akademisi.
“HATHI adalah organisasi profesi yang sebagian besar adalah ahli - ahli teknik sumber daya air yang akan memberikan kontribusi atau masukan kepada pemerintah bagaimana kita seharusnya mengelola sumber daya air,” ujarnya saat menghadiri PIT HATHI ke-XXXVII di FH Tower Unsri Plembang.
Sementara itu, Rektor Unsri, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE mengatakan bahwa kampus merupakan gudangnya pakar dan ada generasi penerus, dia menyebutkan apa yang dilakukan oleh HATHI termasuk Kementerian PUPR ini sesuatu yang patut ditiru oleh yang lain.
“Jadi sebenarnya semua kegiatan-kegiatan itu kalau dilakukan di kampus ya sumbernya banyak, kemudian distribusi keilmuannya lebih luas dan kita ada regenerasi” kata Rektor Unsri.
Turut hadir secara virtual diantaranya Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR sekaligus Ketua Umum HATHI periode 2020-2023 Jarot Widyoko, Rektor Universitas Gunadarma Margianti, para Senior dan pengurus HATHI se-Indonesia serta Kepala Balai/Balai Besar Wilayah Sungai di 34 Provinsi.(Ara)