>
Selamat Datang di Universitas Sriwijaya
Bahasa :
logo

Unsri dan BPH Migas Lakukan MoU

Universitas Sriwijaya (Unsri) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sepakat melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang hilir minyak dan gas bumi. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Rektor Unsri Prof. Dr. Ir. H.  Anis Saggaff, MSCE dan Kepala BPH Migas Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa, MT serta disaksikan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR Alex Noerdin di Hotel Aryaduta, Palembang, Jumat (16/10/2020).

Nota  kesepahaman yang berlaku selama 5 tahun ini meliputi 9 ruang lingkup kerja sama yatu pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, perencanaan dan pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pengkajian bersama di bidang hilir minyak dan gas bumi,pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi, program magang mahasiswa, pengembangan perguruan tinggi khususnya di bidang hilir minyak dan gas bumi,penempatan tenaga ahli sebagai tenaga konsultan atau 'part-time', pertukaran informasi dan data ilmiah, penggunaan sarana dan prasarana penelitian dan fasilitas lain yang dimiliki oleh para pihak, dan kegiatan lain yang disepakati kedua pihak.

Dalam sambutannya Rektor Unsri Anis Saggaf mengucapkan terima kasih atas kepercayaan BPH Migas terhadap Unsri dan kerja sama ini akan memberikan manfaat bagi kampus sebagai lembaga akademis dan manfaat bagi masyarakat bangsa indonesia. Dia mengatakan kajian akademis tersebut akan melibatkan sejumlah dosen Unsri yang ahli di bidangnya.

"Kami akan mendukung pengembangan jargas untuk rumah tangga di Sumsel dan kami akan memulai kajian pada tahun ini juga akan kami siapkan," katanya.

Sementara itu, Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa dalam sambutannya menyampaikan bahwa BPH Migas akan melakukan kerjasama dengan 34 Perguruan Tinggi Negeri (PTN)  se Indonesia terkait pelaksanan tupoksi BPH Migas. 
“Saat ini BPH Migas sudah melakukan penandatanganan MOU dengan UI, UGM, ITB Undip, Unibraw dan UNPAD dan hari ini MoU dengan UNSRI,” ujarnya.

Menurut Fanshurullah ada beberapa hal yang bisa menjadi kajian dalam MoU BPH Migas dengan Unsri antara lain proyeksi dan modeling kebutuhan BBM dan Gas di Sumatera Selatan untuk 5 tahun ke depan dan juga sampai untuk pemetaan  jumlah ideal dan sebaran depo, penyalur, mini SPBU dan sub penyalur di wilayah Sumatera Selatan yang terkenal sebagai lumbung energi ini. 

“Kerjasama ini sangat perlu untuk mengetahui secara akademik berapa kebutuhan BBM dan gas di wilayah Sumsel sehingga dalam penyaluran nanti akan menjadi tepat,” pungkasnya. (Ara)