Universitas Sriwijaya pada 4 tahun kedepan akan melakukan perubahan budaya kerja Tridharma Perguruan Tinggi yang produktif menggunakan teknologi informasi serta mengungkit UNSRI ke level Internasional. Revolusi Industri 4,0 memberikan tantangan tersendiri bagi UNSRI untuk mampu dapat mengelola Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sehingga memiliki output dan outcome. Pelatihan Digital Talent Scholarship yang bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI merupakan salah satu cara dalam memenuhi tantangan Revolusi Industri 4,0 dalam peningkatan SDM yang berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). Cybersecurity, Internet of Thing (IoT), Kecerdasan Buatan, dan Big Data merupakan sekian banyak keterampilan yang mesti dimiliki oleh setiap anak bangsa antar lintas bidang.
Pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) di Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya sejak 1 Juli sd 26 Agustus 2018 yang berhasil diikuti oleh 82 orang di bidang Internet of Things dan 70 orang di bidang Cybersecurity dari berbagai wilayah di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) sehingga jumlah keseluruhan 152 orang. Menurut Prof. Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE, Rektor UNSRI, mengatakan bahwa pelatihan DTS bukan hanya memiliki tujuan agar peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tetapi bisa merubah cara berpikir dan paradigma. Indonesia memiliki 4 top Unicorn yaitu BukaLapak, Tokopedia, Gojek dan Traveloka yang memiliki kemampuan bisnis dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, IoT dan Big Data serta diperkuat dengan cybersecurity. Inilah perubahan paradigma yang dimaksud oleh Rektor UNSRI, yaitu selain pengetahuan dan keterampilan maka SDM yang dihasilkan dalam pelatihan ini bukan mengincar bekerja sebagai seorang pegawai atau karyawan saja. Tetapi, lebih besar lagi bagaimana kemampuan ini mampu memicu kolaborasi antar peserta sehingga memulai start-up bisnis digital yang baru dan dikemudian hari menjadi Unicorn bagi Indonesia. #internationalUNSRI