Menuju masyarakat informasi Indonesia, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim menyelenggarakan kegiatan Forum Dialog Publik yang bertujuan untuk melakukan edukasi di ruang publik. Dialog publik yang diberi tema “Peningkatan Produktivitas Masyarakat Berbasis Pariwisata Lokal” tersebut berlangsung di Graha Sriwijaya, Kampus Universitas Sriwijaya Palembang (6/2/2019).
Dialog Publik tersebut dihadiri Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Deputi II Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho, Sekda Sumsel Nasrun Umar, Rektor Unsri Anis Sagaf, Direktur Informasi Komunikasi dan Maritim Kominfo Septriana Tangkary, dan civitas akademika Unsri
Rektor Unsri Anis Saggaff menyambut baik Dialog Publik yang mengangkat topik pengembangan pariwisata lokal. Dia menyebutkan Unsri memiliki banyak mahasiswa yang mampu berbahasa Inggris dengan baik dan Unsri siap mendukung pariwisata Sumsel. “Banyak mahasiswa Unsri memiliki kemampuan berbahasa Inggris sangat baik. Kami siap mendukung pariwisata Sumsel lebih maju,” ungkap Anis Saggaff.
Pada pembukaan acara, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Komunikasi dan Informatika Septiana Tangkary menegaskan, pembangunan infrastruktur fisik seperti palapa ring, tol, bandara dan jalur KA baru mempermudah menikmati pariwisata Indonesia
“Karena itulah, jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat dari 2015-2018. Terbuka banyak kesempatan bagi adik-adik Unsri untuk mendampingi pariwisata Indonesia jadi lebih membumi di seluruh dunia",” kata Septiana.
Di depan ratusan mahasiswa, Deputi II Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho membuka alasan mengapa empat tahun pertama pemerintahan Presiden Jokowi fokus pada pembangunan infrastruktur. Ini tak lain karena pembangunan infrastruktur adalah fondasi bagi pembangunan sumber daya manusia, yang menjadi fokus Jokowi pada tahun-tahun berikutnya. Pemerintahan Jokowi tegas melakukan pemerataan pembangunan melalui visi Indonesia Sentris.
“Yang dibangun tidak hanya Jakarta. Bukan hanya kota, tapi juga desa. Ini terbukti dengan kebijakan program Dana Desa dan pencanangan ’10 Bali Baru’ di sektor pariwisata,” kata Yanuar Nugroho.
Sedangkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebutkan, membangun destinasi pariwisata rumusnya ada ‘3 A’ yakni ‘Atraksi’, ‘Aksesibilitas’ dan ‘Amenitas’ atau fasilitas penunjang bagi para wisatawan. Untuk A pertama, ada ‘Top 3 Atraksi’ di Sumatera Selatan yakni ekowisata, budaya, tradisi dan kuliner serta Sport Tourism dan MICE.
Menpar menguraikan, untuk ‘Top 3 Aksesibilitas’ di Sumatera Selatan, ada jalur udara Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, jalur laut Pelabuhan Boom Baru serta jalur darat dengan adanya LRT dan jalan tol. “Top 3 Amenitas di Sumsel ditunjukkan dengan memadainya akomodasi, fasilitas pariwisata dan kebersihan,” urainya.
Sementara itu, Walikota Palembang H Harnojoyo menjelaskan, sektor pariwisata di Palembang memberikan kontribusi besar bagi peningkatan pendapatan asli daerah.
Menurutnya, Palembang memiliki 11 zona pengembangan Pariwisata yang siap dikembangkan dan membutuhkan dukungan pusat. Ditingkat lokal, Pemerintah Palembang telah merumuskan sejumlah kebijakan daerah untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata.
Berbicara tentang pariwisata, tentu tidak terlepas dari kebersihan. Salah satu upaya Pemerintah Palembang untuk membangun kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan adalah dengan menggiatkan Gerakan Gotong Royong. Program Gerakan Gotong Royong serentak di 107 kelurahan ini dituangkan dalam Keputusan Walikota Palembang No 38/kpts/2017 dan Perwali No 14 Tahun 2019.
"Ini adalah gerakan moral bersama dalam menjaga kebersihan. Dengan bersama-sama ber gotong-royong kami berharap masyarakat sadar untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.
Harnojoyo mengaku, gerakan gotong royong telah berhasil menjaga kebersihan lingkungan dan keindahan kota palembang. Melalui gerakan gotong royong ini pula Palembang mampu mempertahankan Adipura hingga 12 kali. (Ara)