Kuliah Umum Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahyo Kumolo yang diberi tema “Efektifitas Reformasi Administrasi Pemerintahan Daerah di Era Kabinet Kerja” Sekaligus pengukuhan Pengurus Ikatan Keluarga (IKA) Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya periode 2018-2022 berlangsung di Graha Sriwijaya, Bukit Besar Palembang, Sabtu (31/3/2018).
Rektor Universitas Sriwijaya yang diwakili Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Dr Ir A Muslim M Agr menyampaikan sangat mengapresiasi dukungan alumni yang sangat baik. Dikatakannya dukungan dari para alumni sangat dibutuhkan dalam rangka membangun Universitas Sriwijaya yag lebih baik, lebih unggul, dan berwawasan internasional. Dia berharap untuk kedepannya IKA FISIP UNSRI semakin solid lagi.
Lebih jauh dia menyampaikan hari ini merupakan kesempatan yang sangat baik karena Mendagri, Tjahyo Kumolo dapat hadir untuk memberikan kuliah umumnya. Ia berharap kuliah umum tersebut bisa menambah wawasan para alumni IKA FISIP UNSRI.
Sementara Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Pengurus IKA FISIP UNSRI yang baru saja dikukuhkan. Pada kesempatan itu Gubernur Alex Noerdin menyampaikan kesiapan Provinsi Sumsel menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
“Kita bangga, kita bersama Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Jadi Palembang secara tidak langsung dipromosikan sejak 2 tahun yang lalu ke Negara yang ikut peserta Asian Games hingga sampai saat ini” ujarnya.
Sedangkan H Rudi Irawan S Sos MSi yang resmi dikukuhkan sebagai ketua IKA FISIP UNSRI periode 2018-2022 mengatakan akan mempersiapkan alumni menghadapi persaingan pekerjaan.
“Mempersiapkan alumni dalam menghadapi dunia kerja adalah tugas dan wujud pengabdian” kata Rudi
Lebih lanjut dikatakannya bukan hanya untuk alumni saja, tetapi mahasiswa FISIP Universitas Sriwijaya yang masih belajar juga harus mempersiapkan diri mulai dari bangku kuliah.
Sementara itu, Tjahyo Kumolo dalam kuliah umumnya memaparkan beberapa poin tantangan bangsa Indonesia yang perlu mendapat perhatian khususnya mahasiswa diantaranya banyaknya tantangan yang dihadapi oleh generasi muda, mulai dari tantangan radikalisme hingga tantangan narkoba yang menjadi ancaman bangsa.
“Narkoba menjadi ancaman bangsa, ini menjadi musuh kita jangan sampai menghancurkan bangsa” Ujarnya dihadapan ribuan peserta kuliah umum.
Selain itu Tjahyo Kumolo juga menyebutkan sejumlah area rawan korupsi yang menjadi fokus KPK diantaranya dana hibah dan bansos, perencanaan APBD, Pengadaan Barang dan Jasa, perizinan berbasis IT, penguatan APIP, E-Samsat, serta tunjangan perbaikan penghasilan.(Ara)