Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia Universitas Sriwijaya menggelar Seminar Nasional yang bertajuk “Manfaatkan Alam Untuk Kelestarian Air” yang berlangsung di Gedung Serbaguna Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya, Selasa (20/3/2018).
Acara seminar ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Sriwijaya, Prof Dr Ir H Anis Saggaf MSCE. Dalam sambutannya Rektor menyampaikan bahwa Universitas Sriwijaya saat ini sedang mengembangkan fasilitas mengelola air minum. Dikatakannya Universitas Sriwijaya pada tanggal 31 Maret mendatang akan melaunching air minum yang diberi nama Rayyan Jadid.
“Unsri pada tanggal 31 nanti akan melaunching air minum yang penyaringannya menggunakan fiber tidak menggunakan membran yang bisa diatur PH nya sampai 10,5. 11,5 itu air zam-zam mendekati zam-zam. Nanti ada varian yang saya buat dan diberi nama Rayyan Jadid”
Dikatakannya air Syurga Rayyan Jadid yang segar kedepannya akan menjadi minuman utama di dalam kampus Universitas Sriwijaya dan juga Kabupaten Ogan Ilir, untuk itu dia meminta dukungan kepada Dirjen Kementerian Pertanian maupun Kementerian PU Pusat melalui Balai Sungai agar air Rayyan Jadid menjadi air yang tidak hanya sekedar diminum tetapi juga sebagai obat.
“saya mohon dukungan kepada pak dirjen kementerian pertanian maupun kementerian PU agar ini nanti menjadi air yang tidak hanya sekedar diminum tetapi juga sebagai obat, karena air itu sebenarnya obat, kita saja tidak bisa menggunakannya karna kita belum tau ilmu pengetahuan, sekarang sudah terbuka PH nya bisa di atur, semua penyakit bisa diobati dengan mengatur PH air” urainya.
Sementara Kaprodi S3 Ilmu Lingkungan, Nurhayati Damiri mengungkapkan seminar ini merupakan agenda tahunan yang biasa dilakukan oleh Program Studi S3 Ilmu Lingkungan.
“Saya mengharapkan sekali kiranya output seminar ini akan sangat berguna bagi perkembangan ilmu dan teknologi pengelolaan sumber daya air secara terpadu untuk kemakmuran rakyat” ujarnya saat memberi sambutan.
Lebih lanjut dia menyebutkan seminar nasional ini diikuti oleh 200 peserta yang berasal dari berbagai daerah antara lain, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bangka Belitung, Jawa Barat, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan, dengan empat pemakalah utama yaitu, Ir Agus Suprapto M Eng PhD (Direktur Bina Pengelolaan Sumber Daya Air Kementerian PUPR), Ir Pending D Permana M Ec Dev (Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian), Ir H Akhmad Bastari MT (Kepala Dinas PUPR Kota Palembang), dan Brigjend TNI Dr Marga Taufiq SH (Kasdam II Sriwijaya).(Ara