>
Selamat Datang di Universitas Sriwijaya
Bahasa :
logo

POMNAS XV Tahun 2017 : Sumsel Pulang Bawa 6 Medali

Pekan Olahraga Nasaional (POMNas) XV yang berlangsung pada tanggal 14-21 Oktober 2017 di Sulawesi Selatan, Kontingen Badan Pembina Olahraga Mahasiswa (Bapomi) Sumatera Selatan pulang membawa 6 medali, meliputi 2 perak dan 4 perunggu.

Medali Perak tersebut diperoleh dari cabor petanque nomor shooting men atas nama Ikhsan Budiman dan cabor petanque double women atas nama Annisa Alfath dan Tiya Mariana.

Kemudian medali perunggu diperoleh dari cabor atletik nomor lempar lembing atas nama Marsim, cabor pencak silat kelas i atas nama M. Siddiq Permana, cabor tarung derajat kelas 45+ atas nama Senja Oktaviani, dan cabor petanque nomor triple 2 women 1 men atas nama Aris Alamsyah, Dwi anjani, dan Tya Mariana.

Ajang olahraga antar mahasiswa itu mempertandingkan 14 cabang resmi dan 2 eksibishi yakni atletik, bola basket, bola voli, bulu tangkis, catur, futsal, karate, kempo, pencak silat, petanque, renang, sepak takraw, dan tenis lapangan. Untuk cabang eksibishi, yakni gateball dan selam. Pada cabor eksibishi selam, Sumsel memperoleh Medali Emas.

Setelah selama delapan hari berkompetensi, DKI Jakarta keluar sebagai juara umum dengan mengumpulkan 51 medali emas, 32 perak, dan 35 perunggu. Sedangkan Jawa Barat duduk di posisi runner-up dengan perolehan 27 medali emas, 24  perak, dan 31 perunggu. Sementara tuan rumah Sulsel berada pada peringkat ke tiga dengan mengumpulkan 26 medali emas, 16 perak, dan 22 perunggu.

Kompetensi di bidang olahraga ini  ditutup secara resmi oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir di GOR Universitas Hasanuddin, Sulsel pada 21 Oktober 2017.

Dalam sambutannya Mohamad Nasir menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pencarian bibit-bibit atlet Indonesia. Dikatakannya melalui POMNas inilah perguruan tinggi berkontribusi dalam melahirkan atlet-atlet nasional. Mohamad Nasir menegaskan bahwa POMNas menjadi ajang silaturahmi antar insan olahraga perguruan tinggi dan menjadi wahana untuk membangun soliditas dan kohesivitas anak bangsa dari seluruh tanah air yang kemudian dapat memberikan dampak bagi kehidupan sosial yang lebih harmonis.(Ara)