>
Selamat Datang di Universitas Sriwijaya
Bahasa :
logo

Dirjen Dikti Memberikan Arahan Tentang Tantangan, Peluang, dan Strategi PTN BH

Dirjend Diktiristek, Prof. Ir. Nizam, M. Sc. DIC, Ph. D., IPU, Asean Eng. memberikan pengarahan untuk Universitas Sriwijaya (Unsri) menuju PTN BH. Sebelumnya Ketua Tim Persiapan Unsri PTN BH, Prof. Rujito Agus Suwignyo memaparkan progres Unsri menuju PTN BH. Pengarahan yang dihadiri para pimpinan Unsri ini dilakukan di Ruang Rapat Lt. 2 kantor Rektorat Unsri kampus Indralaya, Rabu (27/ 12/2023).

Dalam sambutannya Rektor berharap SK perubahan status dari PTN - BLU ke PTN BH segera keluar, menjadi hadiah tahun baru, dan Unsri segera beralih menjadi PTN - BH. Dengan adanya otonomi yang lebih luas dalam pengelolaan universitas bisa lebih meningkatkan inovasi sehingga bisa memberikan layanan yang lebih baik kepada mahasiswa. “Terkait dengan ini juga kita akan memohon kepada Pak Dirjen untuk memberikan arahan terkait dengan tantangan karena Pak Dirjen sudah banyak membina perguruan tinggi PTN - BH. Contoh baik di tempat yang lain bisa diinformasikan kepada kita. 

Sebenarnya kita juga sudah mengunjungi beberapa PTN yang sudah berubah status menjadi PTN BH, tetapi barangkali ada masukan dari Pak Dirjen, mengenai tantangan, peluang - peluang, dan strategi, sehingga dalam peralihan status ini bisa berjalan dengan baik. Kita lebih bisa meningkatkan pelayanan, output dan outcome yang kita hasilkan lebih berdayaguna bagi banyak orang,” harapnya.

Dirjend Diktiristek, Prof. Ir. Nizam menyampaikan enam hal yang harus dilakukan Unsri diantaranya menyiapkan draf peraturan-peraturan seperti draf peraturan wali amanah, peraturan rektor, peraturan universitas sehingga ketika PP keluar, peraturan turunan bisa segera diterapkan. Kedua konsolidasi asset. Asset – asset yang ada segera dipastikan keberadaannya baik secara fisik maupun secara legal. Tanah yang belum ada sertifikat, lahan yang belum teridentifikasi dan bangunan yang belum ada IMB untuk segera diproses sehingga bisa segera dilakukan pemisahan asset dari asset negara menjadi asset Unsri. Selain itu juga menyarankan agar dipetakan potensi asset  agar betul - betul menjadi asset bukan menjadi beban anggaran. 

Berikutnya yang menurutnya sangat penting adalah menata sumber daya manusia dan memetakan kualitas SDM, potensi pengembangannya, dan potensi pendayagunaannya untuk kemajuan Unsri. 
Membangun pola pikir sebagai perguruan tinggi yang besar yang ia gambarkan sebagai kapal induk yang melaju di samudera raya, harus terus bisa membangun jiwa kursa dari seluruh staf Unsri sebagai pemilik harus betul-betul terwujud. betul-betul dipikirkan bagaimana ownership betul-betul bisa dirasakan, bagaimana leadership di setiap level itu betul-betul terjadi, dan bagaimana organisasi dan penatakelolaan SDM betul-betul di Optimalkan.

Menurutnya membangun jejaring dan membangun peluang kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, kolaborasi untuk bekerja sama dalam pemanfaatan asset bersama pemerintah dan badan usaha untuk mendayagunakan asset. 

“Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kita menginventarisir karya-karya ilmiah, penelitian dosen, kepakaran dan keterampilan tendik, dosen dan sebagainya itu bisa diperdayagunakan untuk membangun rumah besar Unsri menjadi bangunan yang megah dan menjadikan seluruhnya nyaman,” ujarnya.

Pertemuan ini selain Rektor juga dihadiri para wakil rektor, para dekan dan para wakil dekan, para kepala biro, dan tim Unsri PTN BH.  (Yo – Humas)