Ribuan Mahasiswa Unsri Ikuti Kuliah Umum Buya Yahya "Mempersiapkan Generasi Muda Guna Menciptakan Generasi Yang Taat Agama"
30 Aug 2024
Ribuan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) mengikuti Kuliah Umum Agama Islam yang diberikan oleh Prof. KH. Yahya Zainul Ma’arif, Lc. MA. PhD atau yang dikenal dengan nama Buya Yahya Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Pondok Pesantren Al-Bahjah. Kuliah Umum yang diberi tema "Mempersiapkan generasi muda guna menciptakan generasi yang taat agama" ini di selenggarakan di Mesjid An-Nabawi Unsri Kampus Indralaya, Jum'at (30/8/2024).
Dalam sambutannya Rektor Unsri, Prof. Dr. Taufiq Marwa, S.E., M.Si. menyampaikan ucapan terimakasih kepada Buya Yahya yang ditengah kesibukannya bersedia hadir di Unsri memberikan kuliah umum agama Islam kepada mahasiswa Unsri. "Terima kasih terkhusus kepada Buya Yahya yang telah bersedia hadir di tengah-tengah kita disela - sela kesibukan beliau, beliau menyempatkan diri untuk membersamai kita, membersamai para dosen, karyawan di lingkungan Universitas Sriwijaya juga terkhusus membersamai anak-anak sekalian yang pada semester ini mengambil mata kuliah agama Islam. Terima kasih kepada Buya mudah-mudahan kita bisa menangkap mengambil hikmah dari apa yang nantinya beliau sampaikan," Ucap Rektor.
Lebih lanjut Rektor menyampaikan bahwa pendirian Masjid An Nabawi Unsri ini digagas oleh Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. IPU. MKU. ASEAN Eng. APEC Eng (Rektor Unsri Periode 2015 -2023). Dikatakannya proses pembangunan Masjid ini perencanaannya dimulai pada tahun 2019 relatif bisa dianggap selesai dan bisa digunakan pertamakali di tahun 2023.
"Kepengurusan masjid ini sudah saya SK kan dan saya mintakan yang menjadi ketua pengurus harian masjid ini adalah yang dalam proses pembangunannya mempunyai tanggung jawab yaitu pejabat pembuat komitmennya, Bapak Amril karena masjid ini blm 100 persen selesai jadi saya menunjuk beliau jadi ketua pengurus masjid ini, dan yang menjadi ketua peribadatan adalah Ust. Eri. Saya juga terkhusus mengucapkan terima kasih kepada Prof Anis yang telah mulai dari perencanaan dan juga gagasan, bimbingan dari prof Anis untuk memakmurkan masjid ini sangat - sangat kami harapkan," Kata Rektor.
Rektor berpesan kepada koordinator kuliah agama Islam agar memanfaatkan aktivitas perkuliahan agama Islam di masjid An-Nabawi. "Kemudian anak anak mahasiswa silahkan setelah kuliah adakan kegiatan di Masjid An-Nabawi tetapi sangat baik terkait narasumber dan lainnya dikomunikasikan dengan WD III, khawatir nantinya yang anak - anak undang tidak sesuai dengan harapan kita, jadi untuk mengadakan kegiatan tetap berkoordinasi dengan WD 3. Mudah - mudahan selain anak - anak dididik menjadi insan yang berilmu yang mempunyai kompetensi kualitas yang baik di bidang keilmuan, dan harapannya juga memiliki moralitas yang baik, silahkan ikuti kegiatan ini manfaatkan masjid ini, dan mari kita makmurkan masjid ini," Pungkas Rektor.
Sementara itu, dalam kuliah umumnya Buya Yahya menyampaikan bahwa pertemuan di acara kegiatan kuliah agama Islam ini adalah pertemuan cinta, dan ia meyakini bahwa karena cinta semuanya terasa indah, tentunya cinta karena Allah. "Anak - anakku semua, harapan Buya adalah kalian sukses tidak ada selain itu siapapun kalian, sukses bukan hanya di dunia, alangkah pendeknya dunia, berapa umurmu paling hanya 90, 100, dunia teramat pendek. Harapan kami kalian di dunia sukses tetapi itu mukadimah sukses nanti di akhirat. Untuk sukses di dunia alhamdulillah sudah diajarkan kalian pelajaran di kampus, sekarang ayo kita kasih ruh. Kalian belajar yang serius, jadi dokter - dokter yang bener, jadi insinyur - insyinyur yang bener, bukan bangun besok roboh. Akan tetapi sekarang dikasih ruh. Ruh nya ini adalah jadikan sepak terjangmu itu dalam rangka untuk menyuburkan kasih sayang. Kasih sayang menjadikan semua indah, rahman penuh kasih. Ini bukan berlaku pada orang yang satu agama saja tetapi pada suatu kemanusiaan, kasih sayang harus kita hadirkan," Ujar Buya dalam kuliah umumnya.
Buya Yahya berpesan agar membangun kasih sayang yang sesungguhnya, sehingga munculah dokter - dokter yang jujur , insyinyur - insyinyur yang jujur sehingga tidak akan terjadi kezhaliman. Menurutnya jika kita melihat kezhaliman dimanapun itu terjadi karena hilangnya kasih sayang. "Anak - anakku mungkin hanya sesaat bertemu dengan kami, tetapi paling tidak jadi bekal kalian untuk hidup indah, kalian tidak akan bermusuhan dengan saudara kalian, kalian tidak akan bermusuhan dengan ibu dan ayah kalian. Kalau orang tidak punya kasih sayang kepada bapak ibunya bagaimana bisa punya kasih sayang terhadap orang lain. Ibunya yang telah melahirkannya merawatnya sejak kecil. Bapak ibunya saja yang jelas jasanya terang dizolimi.
Di dalam agama Islam, apabila ada seorang muslim mempunyai orang tua yang non muslim maka ia tetap harus memuliakannya, tidak boleh memusuhinya. Jika ada orang yang tidak baik kepada orang tuanya maka ia tidak akan bahagia dan akan sengsara hidupnya harga mati tidak bisa ditawar. Anak anakku Buya tidak bangga jika kalian menghormati Buya tetapi durhaka kepada orang tua. Kalian jika pulang maka muliakan, rajakan ayah dan ibumu. Dengan hati kalian pandang orang tuamu," Pesan Buya Yahya.
Usai kegiatan kuliah umum, dilaksanakan juga sholat Jum'at berjamaah yang diimami oleh Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. IPU. MKU. ASEAN Eng. APEC Eng. Sedangkan khotbah Jum'at disampaikan oleh Buya Yahya. Kuliah umum dihadiri juga oleh para Wakil Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, Wakil Dekan I dan III Fakultas, Kepala LP3MP dan LP2MP, Ka BAK, BUK, dan BPHM, Direktur BPU, Kepala ULP, Kepala UPT, Koordinator Fakultas, Koordinator Rektorat, dan Dosen MPK di lingkungan Unsri. (Ara_Humas)