>
Selamat Datang Di Universitas Sriwijaya
Bahasa :
logo

Staklim Sumsel BMKG dan Unsri Sepakat Tandatangani PKS

Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan (Staklim Sumsel) Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika (BMKG) dan Universitas Sriwijaya (Unsri) sepakat menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) tentang penempatan peralatan pengamatan klimatologi yang ditandatangi oleh Wandayantolis, S.Si. M.Si., selaku Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan dan Prof. Hermansyah, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya (FMIPA Unsri). Selain itu dilakukan juga pendandatanganan PKS antara Staklim Sumsel dengan Fakultas Pertanian Unsri tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka mendukung program merdeka belajar kampus merdeka yang ditandatangi oleh Wandayantolis, S.Si. M.Si. dan Prof. Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr. selaku Dekan Fakultas Pertanian Unsri. PKS tersebut dilaksanakan di Stasiun BMKG Provinsi Sumsel, Senin (9/1/2023).

Dalam sambutannya, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Sumatera Selatan Wandayantolis. S.Si, M.Si menyampaikan bahwa MoU ini sudah ditandatangani pada November lalu antara Rektor Unsri dan kepala BMKG Pusat. “Penjabarannya dalam bentuk perjanjian kerjasama InshaAllah akan kita lakukan hari ini. Perjanjian ini sebenarnya sudah perpanjangan dan pada masa tersebut kegiatan teknis pelaksanaan tetap berjalan. Kami tetap menerima mahasiswa magang dan praktek setiap tahun disini, saat ini dikantor ini ada 3 orang dari Fasilkom, tahun lalu ada 4-5 orang dari MIPA, pada semester lalu ada dua kelas dibawa bimbingan pak yakup praktek di taman alat kami di Kenten,” Ujarnya

Ia menjelaskan turunan kegiatan sebaliknya, BMKG menaruh alat otomatic pain cage di MIPA Unsri Kampus Indralaya dan ada alat manual di bukit juga beberapa staf BMKG ikut mengajar di FMIPA Unsri pada beberapa semester lalu. “Jadi walaupun PKS nya baru akan kita perpanjang tetapi secara teknis dilapangan kerjasama ini sudah berjalan lama dan terus berlangsung. Bahkan lahan kami di Kenten itu bekas penelitian dari pertanian Unsri tahun 80 an, mungkin karena kini sudah punya lahan yang luas di Indralaya maka sekarang hanya datanya saja di kenten,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Unsri, Prof. Dr. Ir. M. Said, M.Sc mengatakan dengan perjanjian kerjasama ini ia berharap apa yang sudah diprogramkan baik di BMKG maupun di Unsri dapat terlaksana dengan baik. “Saya sampaikan disini bahwa di Unsri sendiri kita sudah memberi program antara lain yang tadi disebutkan selain kegiatan riset dibidang pertanian maupun MIPA yang banyak sekali menggunakan data-data maupun peralatan dari BMKG. Dan saya tahu kalau untuk mengamati suatu iklim kita memerlukan data paling tidak sepuluh tahun, juga kalau ingin melakukan simulasi bagaimana penyebaran suatu kerutan baik di industri itu harus menggunakan data krimatologi terutama data wingrose yang saya tahu memang sangat diperlukan. Dan tadi sudah juga disampaikan pak Wandayantolis bahwa sudah banyak yang dilakukan kerjasama ini dengan mahasiswa yang magang dari unsri itu ada beberapa orang. Tentunya Kami juga mengharapkan agar ditambah lagi tenaga ahli dari BMKG yang bisa menjadi praktisi mengajar di universitas Sriwijaya, karena ini juga akan menambah KPI di kedua belah pihak,” ujarnya.

Lebih jauh Prof Said menerangkan bahwa Unsri tahun 2022 ini sudah bekerjasama dengan UI melalui UI GreenMetric dan program SDGs. Ia menyebutkan ada 17 goals juga ada planning change terutama planing change ini membutuhkan banyak data yang berkaitan dengan data iklim  “Tentunya ini sangat membantu sekali di unsri untuk riset maupun kegiatan kemahasiswaan , magang maupun pengabdian kepada masyarakat. Kami mengapresiasi sebesar besarnya kerjasama ini yang tentunya akan kita tingkatkan mengenai program program tidak hanya mengambil data iklim tetapi bagaimana kita bekerjasama seperti join riset maupun join publikasi. Semoga kerjasama ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dan saya ucapkan terimakasih,” pungkasnya.

Melalui Aplikasi Zoom Meeting Plt. Deputi Klimatologi, Dr. Ir. Dodo Gunawan. DEA mengungkapkan kerjasama antara BMKG Stasiun Krimatologi Sumsel dengan Unsri sudah berjalan cukup lama, sejak tahun 2008. Menurutnya kerjasama dengan perguruan tinggi merupakan rangkaian yang sangat penting mengingat layanan BMKG yaitu meteorologi cuaca, krimatologi iklim dan geofisika gempa bumi dan sunami itu sangat syarat dengan data dan cara kerjanya syarat juga dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Dikatakannya lembaga seperti BMKG dalam memberikan layanan sangat berbasis science, untuk itu ia menyambut baik kerjasama yang dilakukan dengan Universitas Sriwijaya.

“Iklim yang terus berubah dan akan terus berubah, upaya-upaya kita menangani perubahan iklim melalui upaya adaptasi dan mengurangi penyebab perubahan iklim itu membutuhkan dukungan dari seluruh komponen termasuk dari perguruan tinggi. Lembaga operasional seperti BMKG dalam konteks perubahan iklim mempunyai tugas semacam memotret bagaimana iklim dimasa yang lalu, saat ini dan bahkan dimasa yang akan datang. Terutama untuk dimasa yang akan datang ini sangat penting untuk memberikan gambaran terhadap bagaimana iklim kedepan melalui pemodelan, skenario perubahan iklim, sehingga nantinya dapat memberikan dukungan kepada stake holder pemerintahan daerah dalam upaya-upaya aksi adaptasi yang harus dilakukan untuk mengantisipasi dalam menghadapi iklim dimasa akan datang.

Mulai dari observasi, pengolahan data, analisis dan prediksi, jumlah diseminasi yang cukup penting juga penyampaian informasi kepada para pengguna semuanya dapat dijadikan sebagai tema kerjasama dengan Unsri. Karena kami disisi observasi memiliki sejumlah peralatan observasi dan untuk diperolehnya data diperlukan adanya analisis dan pengolahan data, dengan dua fakultas yang kita jalin dengan Unsri ini sangatlah dapat diharapkan dapat membantu meningkatkan layanan kegiatan dari observasi hingga layanan pemberian informasi. Di fakultas MIPA kita dapat kerjasama kegiatan kegiatan dari sisi observasi dan peralatan misalnya, ini dapat menjadi bahan kajian. Begitu juga dengan metode metode prakiraan, analisis dapat dimanfaatkan oleh sektor pertanian,” katanya.

Ia juga mengatakan sangat menyambut baik dengan konsep kementerian pendidikan yang saat ini sedang berjalan yaitu kampus merdeka dan merdeka belajar. “Sebagai salah satu bentuk diseminasi di BMKG adalah sekolah lapangan iklim, jadi kami mempunyai program bagaimana memberikan pemahaman terkait perubahan iklim kepada petani agar mereka dapat benar-benar menyesuaikan pola tanam, musim tanam kapan yang sesuai dengan apa-apa yang dibuat prediksinya oleh BMKG. Tentunya ini merupakan bentuk bagaimana kita dapat mengedukasi masyarakat berbagai kalangan. Semoga dengan tekad ini kita dapat bersinergi, dan kedepannya pelaksanaan PKS ini dapat berjalan dengan lancar,” tutupnya. (Ara)