>
Selamat Datang Di Universitas Sriwijaya
Bahasa :
logo

UNSRI dan ITERA Tandatangani MoU Tentang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya

Universitas Sriwijaya (UNSRI) dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) sepakat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya yang ditandatangani oleh Rektor UNSRI, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff MSCE. IPU. ASEAN. Eng dan Rektor ITERA, Prof. Dr. Ing Mitra Djamal, bertempat di Ruang Rapat KPA I Bukit Besar Palembang, Selasa (31/5/2022).

Adapun ruang lingkup Nota Kesepahaman ini diantaranya meliputi kerja sama di bidang: pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; pengembangan kompetensi sumber daya manusia; pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM); pertukaran dosen dan karyawan; perbantuan pengembangan Perguruan tinggi; perbantuan tenaga ahli; lokakarya, pelatihan, seminar, pameran, dan kegiatan ilmiah lainnya; konsultasi dan pembuatan kajian/analisis; dan kegiatan lainnya.

Rektor ITERA menyampaikan maksud kedatangannya untuk menjalin kerjasama dengan UNSRI, dirinya melihat ada satu peluang yang bisa meningkatkan kerjasama antara UNSRI dan ITERA untuk saling mengisi dan mendukung satu sama lain.

“Kami ucapkan terima kasih kepada pak rektor dan teman-teman di UNSRI yang telah menerima kami dengan sangat baik pada hari ini jadi memang maksud kedatangan kami ini adalah dengan dibukanya jalan tol Palembang-Lampung ini Unsri jadi dekat jadi kita bisa balik hari datang pagi pulang sore, saya kira ini suatu peluang yang baik buat kita untuk meningkatkan kerjasama apalagi sekarang didukung dengan programnya MBKM Mas menteri, dimana pertukaran dosen itu akan dinilai sebagai IKU dan Mahasiswa juga sebagai IKU kemudian riset bersama itu juga bisa dinilai jadi sangat baik sekali kalau kita bisa meningkatkan kerjasama itu,” ujar Rektor ITERA dalam sambutannya.

Dirinya berharap dengan kerjasama ini UNSRI dan ITERA dapat saling mengisi sehingga bisa maju bersama. Dia menambahkan tugas ITERA adalah untuk memajukan Sumatera dan tidak mungkin dilakukan sendiri melainkan perlu kerjasama dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi setempat. “Jadi maksud kedatangan kami adalah bagaimana kita bisa mengisi itu, sehingga kita bisa maju bersama. Di samping itu juga pemerintah menjadikan ITERA namanya Intitut Teknologi Sumatera jadi memang untuk Sumatera, untuk semua. Ini tugas kami bagaimana memajukan Sumatera dan ini tidak mungkin kami lakukan sendiri tapi perlu kerjasama dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi setempat. Inti daripada kedatangan kami untuk meningkatkan kerjasama, bisa saling mendukung untuk kemajuan bersama,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Rektor UNSRI menyambut baik maksud dan tujuan Rektor ITERA untuk menjalin dan meningkatkan kejasama. “Apa yang  disampaikan oleh pak rektor tadi ya kita sambut baik, banyak hal-hal yang bisa dilakukan. nanti silakan saja fakultasnya berkomunikasi dan nanti buat MoU. Kita sudah buat sedemikian rupa termasuk pertukaran profesor, sharing dosen, termasuk joint research, memang kita punya program itu dari sudah lama sebetulnya, saya tinggal meneruskan saja dan mudah-mudahan ini berjalan, Jadi harapan saya nanti kita bincang hari ini adalah satu-dua yang sudah bisa dimulai,” ujar Rektor UNSRI.

Rektor UNSRI mengungkapkan bahwa apa yang ingin dilakukan oleh ITERA merupakan hal yang sama ingin dilakukan oleh UNSRI karena menurutnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim meggalakan Kampus Merdeka. “sekarang ini Mas Nadiem menggalakkan yang namanya kebersamaan kemudian semuanya merdeka, kampus juga harus merdeka karena sekarang dibidik jadi kampus Merdeka. Saya baru nyambung bahwa kita semua harus jadi PTN-BH, sekarang sudah ngebut, Nah UNSRI termasuk dibidik tahun ini kita sedang mempersiapkan, dokumennya sudah 80% lah ya.

Tadinya pikir saya apa ini kampus Merdeka? merdeka belajar kita lakukan ya rupanya kampus merdeka itu yang menjadi PTN-BH. Jadi pemerintah ke depan memang kayaknya pendidikan itu dilepas, hanya ada beberapa yang Mas menteri ini siapkan untuk kita yang pertama adalah tidak boleh lagi sistem belajar mengajar seperti dulu tertutup, namanya closed system yang harus ada dalam kelas, dikurung supaya nyaman dikasih AC, padahal menurut beliau hakikat pendidikan bukan itu, jadi beliau mengambil inspirasi untuk merdeka belajar dan kita semua sudah mengikuti bahwa anak-anak kita mengikuti merdeka belajar disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan anak-anak.

Saya berharap mudah-mudahan nanti UNSRI dengan ITERA akan semakin kuat dan kita Intens misalnya dalam peningkatan SDM. Barangkali itu saja dari saya, salam sehat selalu dan semoga selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala,” Tutup Rektor UNSRI. 

Turut hadir pada acara penandatanganan MoU diantaranya para Wakil Rektor, Direktur Program Pascasarjana, Dekan, Kepala Biro, Kepala Lembaga, dan Kepala UPT di lingkungan UNSRI. Sementara dari delegasi ITERA dihadiri oleh Staff Ahli Rektor Bidang Pengembangan & kerjasama/ Plt. Ketua JTPI, Kepala Biro Perencanaan, Umum & Akademik, Ketua JTIK, Dosen Teknik Geofisika, Dosen Fisika, Dosen Teknik Biosistem, Sekretaris LPPM, Sekretaris Rektor, dan Tim Humas ITERA. (Ara)