BELAJAR MATEMATIKA MELALUI EKSPLORASI PARIWISATA KOTA PALEMBANG
Program Studi Doktor Pendidikan Matematika telah berhasil menyelenggarakan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru matematika sekolah dasar di Palembang, Indonesia, dengan memberikan dukungan berbasis pembelajaran memanfaatkan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistis Indonesia (PMRI).
Kegiatan ini berlangsung secara tatap muka di Ruang Doktor Gedung Pascasarjana Universitas Sriwijaya (Padang Selasa), melibatkan Mahasiswa S3 Pendidikan Matematika, Siswa Magister Pendidikan Matematika, dan guru SD IBA Palembang, SDN 21 Palembang, SDN 01 Palembang, dan SDN 55 Palembang.
Prof.Dr.Zulkardi,MI Komp.,M.Si. membuka kegiatan pengabdian masyarakat skema terpadu yang menghadirkan empat narasumber (Prof. Dr. Zulkardi, MI Komp., M.Si., Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si., Dr. Arvin Efriani, M .Pd., dan Dr.Duano Sapta Kepulauan). Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh 40 peserta yang berasal dari kepala sekolah dan guru sekolah mitra.
Prof.Dr.Zulkardi,MI Komp.,M.Sc., pemateri pertama, membawakan materi “Pembelajaran Matematika dan PMRI Dalam Konteks Pariwisata Palembang.” Prof Zulkardi menyampaikan wawasan baru tentang PMRI dengan mentransformasikan konteks yang melingkupinya menjadi situasi atau konteks yang menarik dan bermakna baik untuk pembelajaran maupun penilaian kelas. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu menjadi guru REKREASI (Realistik, Kreatif, Aspiratif, dan Inovatif) yang dapat menunjang siswa dalam pembelajaran matematika dalam konteks pariwisata.
Prof Dr Ratu Ilma Indra Putri, M.Si., pembicara kedua, menekankan pentingnya penguatan norma-norma sosial dalam pembelajaran dan penilaian. Pentingnya memperkuat norma-norma sosial adalah untuk memastikan bahwa guru tidak lagi berperan sebagai pemberi pengetahuan, melainkan menjadi pengorganisasi pengetahuan dengan membimbing siswa dalam berdiskusi tentang topik yang diajarkan. Melalui video yang menarik, sesi ini juga mengenalkan peserta pada norma-norma sosial dan norma sosio-matematis.
Arvin Efriani, M.Pd., pembicara ketiga, membahas tentang implementasi PMRI dengan menggunakan model STEM yang bertujuan untuk membentuk praktik terbaik pembelajaran matematika bagi siswa TK dengan menggunakan pendekatan PMRI dengan model STEM. Dr. Arvin kemudian mempersilakan peserta untuk berdiskusi dan merasakan pengalaman membuat telepon sederhana dari tali dan gelas plastik. Peserta diajak untuk menyelidiki pembelajaran matematika yang penting dalam konteks ini, khususnya yang berkaitan dengan geometri.
Duano Sapta Nusantara, pembicara keempat, menyampaikan panduan kegiatan pendampingan berupa pengembangan petunjuk pembelajaran dalam konteks pariwisata. Peserta pada sesi ini mendapatkan inspirasi petunjuk pembelajaran dan sumber daya yang berfokus pada sektor pariwisata. Kemudian, peserta mengembangkan petunjuk pembelajaran menggunakan konteks pariwisata dalam kelompok kecil. Peserta diminta untuk leluasa membagikan hasil petunjuk pembelajaran yang dihasilkannya bersama kelompok kecilnya kepada kelompok yang lebih besar setelah mereka selesai merancangnya. Peserta dari kelompok lain diberi kesempatan oleh pembicara untuk memberikan umpan balik dan wawasan yang berharga tentang hasil desain mereka. Komentar dan rekomendasi ini menjadi dasar revisi draf awal.
Terdapat diskusi bermanfaat dengan para pembicara mengenai topik-topik yang telah dijelaskan sebelumnya di setiap sesi materi. Seusai acara, peserta bertugas menyempurnakan rancangan pembelajaran awal dan penilaian dengan menggunakan konteks pariwisata serta menentukan jadwal kelas terbuka melalui proses diskusi. Proses pendampingan dilakukan secara online menggunakan Google Classroom dan grup WhatsApp untuk komunikasi intensif. Kepala sekolah dan guru sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Selain memperoleh wawasan baru, guru dan kepala sekolah dapat berkolaborasi dengan guru sekolah lain untuk mengembangkan pembelajaran berbasis PMRI.