Welcome to Program Studi

S1 Pendidikan Sejarah

Bahasa :

Yudisium PPG FKIP Unsri Rektor: Seorang Guru Harus Bisa Menjadi Tauladan

single

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya meyudisium dan melepas 670 alumni Pendidikan Profesi Guru (PPG) gelombang 2 (dua) tahun 2023 dan gelombang 1 (satu) tahun 2024. Pemberian seritifikat kelulusan secara simbolis oleh Rektor Unsri, Prof. Dr. Taufiq Marwa, S. E. M. Si. dan pengalungan gordon oleh Dekan FKIP, Dr. Hartono, MA. Upacara menandai kelulusan sebagai guru profesional dilakukan di Gedung Auditorium Unsri kampus Indralaya, Sabtu (28/12/2024).

Ucapan selamat kepada para alumni, orang tua, dan para pendampingnya bagi yang sudah berkeluarga, atas keberhasilannya dalam menempuh Pendidikan Profesi Guru. Bagi orang tua, menurut Rektor pemberian bekal Pendidikan bagi putra-putrinya merupakan pemberian yang terbaik. “Tidak ada pemberian terbaik selain pendidikan,” katanya.
 
Berkaitan dengan PPG Unsri, Rektor menyampaikan bahwa sejak awal adanya Pendidikan Profesi Guru  FKIP Universitas Sriwijaya telah dipercaya Kementerian untuk melaksanakanya. Rektor meyakini bahwa apa yang diberikan kepada peserta PPG standarnya tidak akan berbeda dengan standar nasional yang memang diperuntukkan untuk membentuk guru-guru yang profesional.

Rektor mengatakan kepada para alumni bahwa sekalipun para alumni tidak lama mengenyam pendidikan PPG di Universitas Sriwijaya, tetapi para alumni sudah menjadi bagian dari Universitas Sriwijaya. Oleh karena itu ia berpesan agar para alumni dapat menjaga nama baik almamater, Universitas Sriwijaya, selalu jujur, amanah, menghormati orang tua, menyayangi sesama. “Dengan demikian alumni sekalian akan selalu sukses di manapun saudara berada di manapun berkiprah. 

Setelah diyudisium nanti akan segera menjadi guru atau bahkan sudah ada yang menjadi guru. Profesi guru itu menurut saya berbeda dengan profesi lainnnya, baik tugas, maupun tanggung jawabnya. Seorang guru harus bisa menjadi tauladan karena dia akan ditiru oleh anak didiknya apalagi jenjang pendidikan yang akan Saudara didik adalah jenjang pendidikan dasar dan menengah. Anak-anak di jenjang sekolah dasar dan menengah biasanya mengidolakan seorang guru, perintah orang tua kadang-kadang terkalahkan oleh perintah guru. Untuk itu para alumni yang akan diyudisium hari ini  dengan bekal Pendidikan Profesi Guru dan juga sudah dibekali dengan etika, Saudara sekalian bebenar-benar bisa menjadi tauladan bagi anak-anak didik, itu harapan saya,” kata Rektor berpesan.

Selain itu, untuk melestarikan budaya Melayu Rektor juga berpesan yang dikemas dalam bentuk pantun yang menurutnya bisa lebih mudah diingat. Beberapa pantun yang ia sampaikan berupa pantun nasehat, antara lain pantun yang berbunyi, Pergi mancing dapat ikan bawal, ikan bawal warnanya merah. Yudisium merupakan awal, untuk menggapai kehidupan yang lebih cerah. Pantun kedua Merajut songket diseberang ulu, songket dirajut dengan benang merah menyala. Selamat kepada alumni baru semoga menjadi insan berilmu dan berakhlak mulia. Pantun ketiga yang ia sampaikan Makan pempek di Bukit Baru, pempek dimakan bersama teman-teman dan keluarga. Selamat yudisium para alamni baru, jaga nama baik Universitas Sriwijaya tercinta.

Pada kesempatan yang sama, Dekan FKIP menyampaikan kepada Rektor, para peserta yudisium, dan semua tamu undangan sebagai pendamping peserta yudisium juga keluaga, bahwa FKIP telah memiliki pengalaman yang cukup lama dalam mengelola tenaga guru professional. FKIP semakin mendapat kepercayaan pemerintah dalam menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru. 
“Untuk beberapa tahun ini ada beberapa gelombang. Jadi lebih dari 5 ribu mahasiswa PPG guru tertentu.  Sedangkan untuk PPG calon guru dan PPG prajabatan lebih dari 600 orang yang kita kelola, kita fasilitasi, mereka belajar secara luar jaringan. Sedangkan untuk PPG guru tertentu kita melakukan ujian saja secara online dan kita menargetkan sertifikat untuk itu. 

Sejalan dengan program pemerintah tentang Pendidikan, pendidikan bermutu di FKIP tentu sudah selaras dengan program pemerintah.Tenaga pendidik dan juga tenaga kependidikan yang berkompeten. Dalam kurun empat tahun ke belakang telah menambahkan paling tidak 100 persen dari jumlah guru besar yang ada. Dari delapan orang menjadi yang definitif di FKIP 19 orang. 

Peningkatan tenaga Pendidikan dan tenaga kependidikan, mutu pendidikan yang adaptif yang bermakna. Lebih dari 70 persen prodi di FKIP terakreditasi unggul dan enam program studi terakreditasi internasional sudah didapatkan oleh prodi yang ada di FKIP,” ujarnya.

Yudisium diisi dengan orasi ilmiah oleh dua pembicara, yaitu Kepala BPMP Sumatera Selatan, Aria Ahmad Mangun Wibawa, S. Psi., M. Si. dengan orasinya berjudul Pendidikan Berkualitas dan Merata untuk Indonesia Emas tahun 2045 dan  Wina Septiani, Senior Manager Press Operation Manager  Bank Mandiri Persero Tbk. Wina merupakan alumni Pendidikan Kimia FKIP Unsri tahun 2005. (Yo-Humas)